Dermaga Hati

yyyaaaaah daripada banyak melamun,berharap ridho-Nya dan selalu memperbaiki akhlak,aqidah dan ketauhidan hamba ini yg masih kurang bersyukur dan masih menduakan-Nya. "jangan menyebarkan ilmu yang bertujuan agar manusia membetulkanmu dan menganggap baik kepadamu, akan tetapi sebarkanlah ilmu dengan tujuan agar Allah swt. Membenarkanmu"(Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili r.a.)

SANDARKAN NIAT HANYA PADA ALLAH SWT

SANDARKAN NIAT HANYA PADA ALLAH SWT
“‘An `Umar ibnul khatthab radhiyallahu `anhu qaala sami`tu Rasuulullahi Shalallaahu `alaihi Wassalaam yaquulu : innamal a`malu binniyah,wa innamaa li imrii maa nawaa faman kaanat hijratuhu ilallaahi wa rasuulihi fahijrotuhu ilallaahi warasuulihi waman kaanat hijratuhu ilaa dunyaa yushiibuhaa au imraatin yatazawajjuhaa,fahijratuhu ilaa maa hajara ilaihi (Bukhari wal Muslim)
dari `Umar bin khatthab radhiyallaahu `anhu berkata saya mendengar Rasulullah bersabda : sesungguhnya tiap amal itu tergantung pada niatnya dan setiap perkara itu itu tergantung apa yg diniatkannya maka barang siapa yg hijrahnya tulus karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrah itu diterima Allah dan Rasul-Nya.Dan siapa yg niat hijrahnya untuk dunia yg dikejarnya atau wanita yg akan dinikahinya maka niat hijrah itu terhenti pada apa yg ia tuju(hadits riwayat Bukhari Muslim)
niat merupakan hal yg sangat mendasar dalam peribadatan dan segala perbuatan kita.sebagaimana yg dijelaskan hadits diatas yg secara lahirnya melakukan perbuatan yg sama tetapi sangat berbeda disisi Allah dikarenakan niatnya.
Nah,sekarang kalau dikaitkan dengan kehidupan dan cara pandang umum kebanyakan masyarakat selama ini(saya ambil contoh2 yg saya ketahui dengan pengetahuan hamba yg sangat terbatas ini) :
1. Bahwasanya niat perbuatan jahat selama tidak dilakukan maka dosanya tidak akan dicatat.(tidak dilakukan perhitungan amal) nah pandangan kebanyakan orang semacam ini akan meringankan betapa pentingnya niat saya ambilkan sebuah contoh :”seseorang yg berniat/berkeinginan untuk berzina akan tetapi dia seorang yg masih melakukan sholat dan belum melakukan perbuatan zina tersebut,terkadang ketika sholat keinginan perbuatan maksiyat tersebut selalu berkeliaran dalam pikirannya.Wah kalau begini kan jadi repot sholatpun hancur dan tak bernilai disisi-Nya”
2. Seorang yg berniat kemudian merasa bisa dengan kekuatannya sendiri mampu melaksanakan niat tersebut dan hasilnya diserahkan pada Allah SWT lupa bahwasanya kekuatan untuk melaksanakan segala sesuatu adalah karunia Allah semata. “Laa haula walaa quwwata illa billah”Tiada daya dan kekuatan kecuali kehendak Allah
3. Seorang yg berniat melaksanakan perbuatan baik akan tetapi mengalami kebingungan dan kebimbangan manakala niat tersebut sulit/tidak terlaksana, lupa bahwasanya sesuatu itu tak lepas dari Qadar-Nya.”Innallaaha `alaa kulli syaiin qadiir”Sesungguhnya Allah menguasai segala sesuatu.
Sebagaimana kalam hikmat al hikam ibnu Athaillah :
TIDAK SIA-SIA SESUATU MAKSUD APABILA DISANDARKAN KEPADA ALLAH S.W.T DAN TIDAK AKAN TERCAPAI TUJUAN JIKA DISANDARKAN KEPADA DIRI SENDIRI.
hamba Allah s.w.t yang mempunyai maksud yang baik ternyata gagal melaksanakan maksudnya apabila dia bersandar kepada kekuatan dirinya sendiri karena Allah s.w.t yang menetapkan sesuatu perkara, hanya Dia saja yang dapat mengubahnya. Segala kekuatan, baik dan buruk, semuanya datang daripada-Nya. Oleh yang demikian jika mahu menghadapi sesuatu kekuatan yang datang dari-Nya mestilah juga dengan kekuatan-Nya. Kekuatan yang paling kuat bagi menghadapi kekuatan yang dipunyai oleh dunia ialah kekuatan berserah diri kepada Allah s.w.t. Kembalikan semua urusan kepada-Nya. Rasulullah s.a.w telah memberi pengajaran dalam menghadapi bencana dengan ucapan dan penghayatan:
"Inna lillahi wa inna ilaihi raaji`uun"Kami datang dari Allah. Dan kepada Allah kami kembali
Tak ada jalan terbaik dalam segala niat,gerak, dan perbuatan kita selain berserah diri total kepada Allah.maksud menyerah diri kepada Allah s.w.t, bersandar kepada-Nya dan menyerahkan segala urusan kepada-Nya mesti difahami dengan mendalam yaitu : “minallaahi billaahi ilaallaahi”dari Allah dengan Allah untuk Allah bahwasanya yg menggerakkan niat dan melaksanakan hal yg berkenaan dengan niat tersebut adalah Allah SWT dan segala sesuatunya adalah untuk Allah SWT.
Ya Allah Ya Tuhanku jadikanlah kami termasuk golongan orang2 yg berserah diri kepada-Mu.Amiin ya Rabbal`alamiiin.


Wallaahu a`lam bishowab



Referensi : Al quran,Al lu`lu wal marjan : penyusun Muhammad fuad `Baqi,Al hikam : penyusun Ibnu Athaillah,Kedai sufi kang luqman : K.H Luqman Hakim

iaqyjvfe7c
tags : Allah,muhammad,kisah,tabiin,swt,kyai,ibnu,hati,
dermaga,bagas,athaillah,al,syadzili,sahabat,hikam
tasawuf,sragen,teladan






Al qomah dibakar Rasulullah SAW


Dengan tergopoh-gopoh, isteri Al-Qamah menghadap Rasulullah SAW mengabarkan suaminya sakit keras. Beberapa hari mengalami naza' tapi tak juga sembuh. "Aku sangat kasihan kepadanya ya Rasulullah," ratap perempuan itu. Mendengar pengaduan wanita itu Nabi SAW merasa iba di hati. Beliau lalu mengutus sahabat Bilal, Shuhaib dan Ammar untuk menjenguk keadaan Al-Qamah. Keadaan Al-Qamah memang sudah dalam keadaan koma. Sahabat Bilal lalu menuntunnya membacakan tahlil di telinganya, anehnya seakan-akan mulut Al-Qamah rapat terkunci. Berulang kali dicoba, mulut itu tidak mau membuka sedikitpun. Tiga sahabat itu lalu bergegas pulang melaporkan kepada Rasulullah SAW tentang keadaan Al-Qamah. "Sudah kau coba menalqin di telinganya?" tanya Nabi."Sudah Rasulullah, tetapi mulut itu tetap terbungkam rapat," jawabnya." Biarlah aku sendiri datang ke sana", kata Nabi.

Begitu melihat keadaan Al-Qamah tergolek diranjangnya, Nabi bertanya kepada isteri Al-Qamah :"Masihkah kedua orang tuanya?" tanya Nabi.
"Masih ya Rasulullah," tetapi tinggal ibunya yang sudah tua renta," jawab isterinya."
Di mana dia sekarang?"
"Di rumahnya, tetapi rumahnya jauh dari sini."

Tanpa banyak bicara , Rasulullah SAW lalu mengajak sahabatnya menemui ibu Al-Qamah mengabarkan anaknya yang sakit parah. "Biarlah dia rasakan sendiri", ujar ibu Al-Qamah. "Tetapi dia sedang dalan keadaan sekarat, apakah ibu tidak merasa kasihan kepada anakmu ?" tanya Nabi.

"Dia berbuat dosa kepadaku," jawabnya singkat.
"Ya, tetapi maafkanlah dia. Sudah sewajarnya ibu memaafkan dosa anaknya," bujuk Nabi.
"Bagaimana aku harus memaafkan dia ya Rasulullah jika Al-Qamah selalu menyakiti hatiku sejak dia memiliki isteri," kata ibu itu.
"Jika kau tidak mau memaafkannya, Al-Qamah tidak akan bisa mengucap kalimat syahadat, dan dia akan mati kafir," kata Rasulullah.
"Biarlah dia ke neraka dengan dosanya," jawab ibu itu. Merasa bujukannya tidak berhasil meluluhkan hati ibu itu, Rasulullah lalu mencari kiat lain. Kepada sahabat Bilal Nabi berkata : "Hai bilal, kumpulkan kayu bakar sebanyak-banyaknya," perintah Nabi.

"Untuk apa kayu bakar itu Rasulullah," tanya Bilal keheranan."Akan kugunakan untuk membakar Al-Qamah, dari pada dia hidup tersiksa seperti itu, jika dibakar dia akan lebih cepat mati, dan itu lebih baik karena tak lama menanggung sakit", jawab Rasulullah. Mendengar perkataan Nabi itu, ibu Al-Qamah jadi tersentak. Hatinya luluh membayangkan jadinya jika anak lelaki di bakar hidup-hidup. Ia menghadap Rasulullah sambil meratap, "Wahai Rasulullah, jangan kau bakar anakku," ratapnya. Legalah kini hati Rasulullah karena bisa meluluhkan hati seorang ibu yang menaruh dendam kepada anak lelakinya. Beliau lalu mendatangi Al-Qamah dan menuntunya membaca talkin. Berbeda dengan sebelumnya, mulut Al-Qamah lantas bergerak membacakan kalimat dzikir membaca syahadat seperti yang dituntunkan Nabi. Jiwanya tenang karena dosanya telah diampuni ibu kandungnya. Al-Qamah kemudian menghembuskan nafasnya yang terakhir dengan fasih mengucapkan kalimat syahadat. Ia meninggal dalam keadaan khusnul khatimah. Memang, surga adalah di bawah telapak kaki ibunda.
dikutip dari : kisah islam

RASULULLAH SAW DAN SEORANG ARAB BADAWI

PADA suatu masa, ketika Nabi Muhammad SAW sedang tawaf di Kaabah, baginda mendengar seseorang di hadapannya bertawaf sambil berzikir: “Ya Karim! Ya Karim!”
Rasulullah SAW meniru zikirnya “Ya Karim! Ya Karim!”
Orang itu berhenti di satu sudut Kaabah dan menyebutnya lagi “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah yang berada di belakangnya menyebutnya lagi “Ya Karim! Ya Karim!”
Orang ituberasa dirinya di perolok-olokkan, lalu menoleh ke belakang dan di lihatnya seorang lelaki yang sangat tampan dan gagah yang belum pernah di lihatnya.
Orang itu berkata, “Wahai orang tampan, apakah engkau sengaja mengejek-ngejekku, kerana aku ini orang badwi? Kalaulah bukan kerana ketampanan dan kegagahanmu akan ku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.”
Mendengar kata-kata orang badwi itu, Rasulullah SAW tersenyum lalu berkata: “Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?”
“Belum,” jawab orang itu.
“Jadi bagaimana kamu beriman kepadanya?” tanya Rasulullah SAW.
“Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan perutusannya walaupun saya belum pernah bertemu dengannya,” jawab orang Arab badwi itu.
Rasulullah SAW pun berkata kepadanya: “Wahai orang Arab, ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat.”
Melihat Nabi di hadapannya, dia tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya lalu berkata, “Tuan ini Nabi Muhammad?” “Ya,” jawab Nabi SAW.
Dengan segera orang itu tunduk dan mencium kedua-dua kaki Rasulullah SAW.Melihat hal itu Rasulullah SAW menarik tubuh orang Arab badwi itu seraya berkata, “Wahai orang Arab, janganlah berbuat seperti itu. Perbuatan seperti itu biasanya dilakukan oleh seorang hamba sahaya kepada tuannya. Ketahuilah, Allah mengutus aku bukan untuk menjadi seorang yang takbur, yang minta dihormati atau diagungkan, tetapi demi membawa berita gembira bagi orang yang beriman dan membawa berita menakutkan bagi yang mengingkarinya.”
Ketika itulah turun Malaikat Jibril untuk membawa berita dari langit, dia berkata, “Ya Muhammad, Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu dan berfirman: “Katakan kepada orang Arab itu, agar tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahawa Allah akan menghisabnya di Hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil mahupun yang besar.”
Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Orang Arab itu pula berkata, “Demi keagungan serta kemuliaan Tuhan, jika Tuhan akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan denganNya.”
Orang Arab badwi berkata lagi, “Jika Tuhan akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa kebesaran magfirahNya. Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa luasnya pengampunanNya. Jika Dia memperhitungkan kebakhilan hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa dermawanNya.”
Mendengar ucapan orang Arab badwi itu, maka Rasulullah SAW pun menangis mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab badwi itu sehingga air mata meleleh membasahi janggutnya.
Lantaran itu Malaikat Jibril turun lagi seraya berkata, “Ya Muhammad, Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu dan berfirman: “Berhentilah engkau daripada menangis, sesungguhnya kerana tangisanmu , penjaga Arasy lupa bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga ia bergoncang. Sekarang katakan kepada temanmu itu, bahawa Allah tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan menghitung kemaksiatannya. Allah sudah mengampunkan semua kesalahannya dan akan menjadi temanmu di surga nanti.”
Betapa sukanya orang Arab badwi itu, apabila mendengar berita itu dan menangis kerana tidak berdaya menahan rasa terharu.

dikutip dari : kisah islam

RASULULLAH SAW DAN PENGEMIS YAHUDI BUTA



Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah terdapat seorang pengemis Yahudi buta, yang tiap hari apabila ada orang yang mendekatinya , ia selalu berkata "Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya". Tetapi setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu, walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW melakukannya hingga menjelang Beliau SAW wafat. Setelah kewafatan Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya, "anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan", Aisyah r.ha menjawab, "Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnahpun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja". "Apakah itu?", tanya Abubakar r.a. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana", kata Aisyah r.ha. Keesokan harinya Abubakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abubakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "siapakah kamu ?". Abubakar r.a menjawab, "aku orang yang biasa". "Bukan !, engkau bukan orang yang biasa menyuapiku", jawab si pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut sehingga aku tidak susah untuk mengunyahnya", pengemis itu melanjutkan perkataannya. Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang padamu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW. Setelah pengemis itu mendengar cerita Abubakar r.a., ia begitu terharu dan tak kuat meneteskan air mata, kemudian berkata, benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghina dan memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia.... Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Abubakar r.a
dikutip : almihihrab.com

Saya alumnus SMU 1 Sragen


Weeeeh saya lupa kalau memasukkan tag smu dan sragen di technorati,yaaaah jadi asal isi aja!!!he22 saya lahir di sragen,tk di sragen,sd di sragen,smp5 sragen, trus smu 1 sragen,pokoknya serba sragen.Smu lulusan tahun berapa ya???nggak usah saya sebutkan termasuk angkatan tua ,jadi kangen masa2 smu dulu.gmana yah kabar temen2 smu 1 sragen skarang?????