Dermaga Hati

yyyaaaaah daripada banyak melamun,berharap ridho-Nya dan selalu memperbaiki akhlak,aqidah dan ketauhidan hamba ini yg masih kurang bersyukur dan masih menduakan-Nya. "jangan menyebarkan ilmu yang bertujuan agar manusia membetulkanmu dan menganggap baik kepadamu, akan tetapi sebarkanlah ilmu dengan tujuan agar Allah swt. Membenarkanmu"(Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili r.a.)

Kisah Al Qomah

Aisyah ra pernah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW : “hak siapakah yang paling utama atas wanita? beliau bersabda : (hak) suaminya. Aku bertanya : dan atas laki-laki? beliau bersabda : ibunya.“(HR Ahmad dan An-Nasai)

Pada masa Rasulullah ada seorang pemuda yang bernama Al-Qomah, ia sangat rajin beribadah. Suatu hari ia tiba-tiba jatuh sakit keras dan dalam kondisi sakaratul maut, maka isterinya menyuruh orang memanggil Rasulullah dan mengabarkan tentang hal tersebut.

Ketika berita ini sampai kepada Rasulullah, maka Rasulullah menyuruh Bilal r.a, Ali r.a, Salamam r.a dan Ammar r.a supaya pergi melihat keadaan Al-Qomah. Ketika mereka sampai ke rumah Al-Qomah, mereka membantu Al-Qomah untuk membacakan kalimah La-ilaa-ha-illallah, tetapi lidah Al-Qomah tidak mampu mengucapkannya.

Melihat kejadian ini, para sahabat meminta Bilal ra untuk memberitahu Rasulullah.Sesampai dirumah Rasulullah, Bilal menceritakan kondisi Al-Qomah. Lalu Rasulullah bertanya kepada Bilal; “Wahai Bilal apakah ayah Al-Qomah masih hidup?” jawab Bilal r.a, ” Tidak, ayahnya sudah meninggal, tetapi ibunya masih hidup dan sangat tua usianya”. Kemudian Rasulullah SAW, berkata kepada Bilal; “Pergilah kamu kepada ibunya dan sampaikan salamku, dan katakan kepadanya kalau dia dapat berjalan, suruh dia datang menemuiku, kalau dia tidak dapat berjalan katakan aku akan kerumahnya”.

Ketika Bilal sampai di rumah ibu Al-Qomah, ia berkata seperti yang telah disampaikan Rasulullah kepadanya, maka ibu Al-Qomah berkata; “Aku lebih patut pergi berjumpa Rasulullah”. Lalu ibu Al-Qomah mengangkat tongkat dan terus berjalan menuju ke rumah Rasulullah. Bertanya Nabi Muhammad SAW. kepada ibu Al-Qomah; “Terangkan kepada ku perkara yang sebenarnya tentang Al-Qomah, jika kamu berdusta niscaya akan turun wahyu kepadaku”. Berkata Nabi lagi; “Bagaimana keadaan Al-Qomah?”, jawab ibunya; “Ia sangat rajin beribadah, ia sholat, berpuasa dan sangat suka bersedekah sebanyak-banyaknya sehingga tidak diketahui banyaknya”. Bertanya Rasulullah; “Bagaimana hubungan kamu dengan dia?”, jawab ibunya; ” Aku murka kepadanya”, lalu Rasulullah bertanya; “Mengapa”, jawab ibunya; “Kerana ia mengutamakan istrinya dari aku, dan menurut kata-kata isterinya sehingga ia menentangku”.

Maka Rasulullah berkata; “Murka kamu itulah yang telah mengunci lidahnya dari mengucap La iilaa ha illallah”, kemudian Nabi Muhammad SAW menyuruh Bilal mencari kayu api untuk membakar Al-Qomah. Ketika ibu Al-Qomah mendengar perintah Rasulullah lalu ia bertanya; “Wahai Rasulullah, engkau hendak membakar putera ku didepan mataku?, bagaimana hatiku dapat menerimanya”. Kemudian Nabi Muhammad SAW berkata; “Wahai ibu Al-Qomah, siksa Allah itu lebih berat dan kekal, oleh itu jika kamu mahu Allah mengampunkan dosa anakmu itu, maka hendaklah kamu mengampuninya”, demi Allah yang jiwaku ditangannya, tidak ada guna sholatnya, sedekahnya, selagi kamu murka kepadanya”. Maka ibu Al-Qomah berkata sambil mengangkat kedua tangannya; “Ya Rasulullah, aku persaksikan kepada Allah dilangit dan kau Ya Rasulullah dan mereka-mereka yang hadir disini bahwa aku ridha pada anakku Al-Qomah”.

Maka Rasulullah mengarahkan Bilal pergi melihat Al-Qomah sambil berkata; “Pergilah kamu wahai Bilal, lihat apakah Al-Qomah dapat mengucapkan La iilaa ha illallah atau tidak”. Rasulullah berkata lagi kepada Bilal ; “Aku kuatir kalau kalau ibu Al-Qomah mengucapkan itu semata-mata kerana pada aku dan bukan dari hatinya”. Maka ketika Bilal sampai di rumah Al-Qomah tiba-tiba terdengar suara Al-Qomah menyebut; “La iilaa ha illallah”. Lalu Bilal masuk sambil berkata; “Wahai semua orang yang berada disini, ketahuilah sesungguhnya murka ibunya telah menghalangi Al-Qomah dari mengucapkan kalimah La iila ha illallah, kerana ridha ibunyalah maka Al-Qomah dapat menyebut kalimah syahadat”. Maka matilah Al-Qomah setelah dia mampu mengucap kalimah tersebut.

Maka Rasulullah Muhammad SAW pun sampai di rumah Al-Qomah sambil berkata; “Segeralah mandi dan kafankan”, lalu Nabi Muhammad SAW mensholatkannya dan sesudah jenazah al-Qomah dikuburkan,Nabi Muhammad SAW sambil berdiri dekat kubur berkata; “Hai sahabat Muhajirin dan Anshar, barang siapa yang mengutamakan isterinya daripada ibunya maka ia adalah orang yang dilaknat oleh Allah SWT, dan tidak diterima daripadanya ibadat fardhu dan sunatnya.

0 comments: